Di US Open 2023, Amanda Anisimova bangkit kembali dari pengalaman pahit di Wimbledon, berhasil mengalahkan Iga Swiatek yang berada di peringkat satu dunia, dan dalam pertandingan yang sengit, ia membalikkan keadaan untuk mengalahkan Naomi Osaka, melaju ke final Grand Slam, di mana ia akan berkompetisi untuk meraih gelar juara melawan Sabalenka.
Bintang tenis muda ini mengalami pukulan berat dua bulan lalu saat final Wimbledon, saat menghadapi mantan juara dunia asal Polandia, Swiatek, dan akhirnya kalah telak dengan skor 6-0 dan 6-0. Kekalahan ini jelas menjadi pukulan besar bagi karier profesionalnya. Setelah pertandingan, ia menerima penghargaan sebagai juara kedua, namun air mata mengalir di hadapan publik karena emosinya yang mendalam, sungguh mengharukan.
Setelah menghadapi kehilangan mendadak ayahnya, Anisimova sempat kehilangan semangatnya terhadap tenis. Dia mengungkapkan melalui media sosial bahwa sejak musim panas 2022, dia baru mulai kembali ke lapangan pada tahun 2023, dan dia juga mengakui bahwa kesehatan mental selalu menjadi prioritas utamanya. Setelah melalui lebih dari satu tahun penyesuaian, peringkat dunianya kini telah kembali ke posisi ke-12. Dalam pertandingan tahun ini, dia berhasil meraih gelar WTA 1000 pertamanya di Qatar, kembali ke lapangan dengan performa yang lebih matang, dan di semifinal Wimbledon bulan Juli, dia mengalahkan Sabalenka untuk melangkah ke final.
Menghadapi Swiatek lagi, Anisimova bertekad untuk memanfaatkan pelajaran dari masa lalu, dengan cermat meninjau rekaman pertandingannya di Wimbledon untuk menyesuaikan mentalnya. Akhirnya, setelah melalui duel yang menegangkan, dia berhasil membalas kekalahan dengan skor 6-4 dan 6-3, melangkah mulus ke semifinal.
Dalam semifinal, lawannya adalah Naomi Osaka yang juga pernah menghadapi tantangan kesehatan mental. Pertandingan ini sangat diperhatikan karena kedua pemain berusaha mengatasi trauma masing-masing. Meskipun Anisimova mengalami break, dia dengan cepat membalas dan akhirnya menang dengan skor 6-7(4), 7-6(3), 6-3, yang membuatnya mencapai final di dua turnamen Grand Slam berturut-turut.
Anisimova merasa lega karena bisa terus bertahan hingga akhir, dan dia menekankan pentingnya menjaga sikap optimis. Pertandingan ini bukan hanya kemenangannya, tetapi juga sebagai bentuk pelepasan dari masa lalunya. Dia menjawab keraguan dari luar dengan kemampuannya, mari kita nantikan penampilannya yang mengesankan di final.



