Belakangan ini, Supreme meluncurkan koleksi musim semi/musim panas 2025 yang menarik banyak perhatian, terutama kolaborasinya dengan berbagai seniman yang sangat mengesankan. Karya klasik dari seniman Inggris Damien Hirst yang berupa spesimen hewan, lukisan memukau dari Ernie Barnes, serta sampul album bikini dari pionir musik elektronik Inggris Aphex Twin, dan karya dari seniman OG komunitas skateboard Sean Cliver serta seniman berbakat baru Mario Ayala, semua ini menampilkan keragaman dan komitmen kolaborasi yang kaya di musim ini.
Damien Hirst telah menjadi sosok ikonik dalam dunia seni kontemporer sejak pameran independen mahasiswa "Freeze" pada tahun 1988. Karya-karyanya mengeksplorasi batasan kehidupan, kematian, dan moralitas, sering kali menggunakan spesimen hewan yang ikonik untuk menyampaikan pemikirannya tentang eksistensialisme. Musim ini, Supreme secara khusus memilih dua karya representatifnya untuk desain, di mana "The Physical Impossibility of Death in the Mind of Someone Living" adalah hiu harimau yang dibungkus formalin, melambangkan kerapuhan hidup; sedangkan "The Black Sheep with Gold Horns" mengeksplorasi simbolisme agama dan tema kematian, dengan tanduk domba berwarna emas yang memicu renungan.
Sebagai perwakilan dari seniman yang sukses beralih dari atlet, Ernie Barnes menggunakan teknik "Elongation" yang unik untuk menampilkan sosok yang penuh gerakan dan energi. Karyanya sering menggambarkan kehidupan komunitas Afrika-Amerika, dan musim ini Supreme memilih dua lukisan, "The Sugar Shack" dan "Main Street Pool Hall", yang menampilkan budaya jalanan yang dinamis dan nuansa komunitas, menggabungkan rasa sejarah dengan refleksi terhadap realitas sosial.
Dalam dunia musik elektronik, Aphex Twin terkenal dengan gaya musiknya yang unik dan perpaduan seni visual. Sampul albumnya "Windowlicker" menampilkan model bikini yang diubah dengan senyuman khasnya, mencerminkan pandangan dan humor uniknya terhadap budaya pop. Konsep ini juga terlihat dalam pola cetakan Supreme musim ini.
Kolaborasi antara Sean Cliver dan Mario Ayala semakin menekankan daya tarik visual dari budaya skateboard. Cliver dikenal dengan humor hitam dan sarkasme, mahir dalam menggunakan elemen budaya pop untuk menciptakan karya; sementara Ayala menggabungkan perspektif multikultural dengan estetika mobil rendah, mencerminkan pemahaman mendalam tentang kenangan masa kecilnya. T-shirt bercetak dan papan skateboard yang dirilis oleh Supreme musim ini yang menampilkan karya mereka, tanpa diragukan lagi memperkaya kreativitas keseluruhan koleksi ini.



