Dalam pertarungan sengit di NBA musim 2024-25, sebuah babak baru dari rivalitas generasi baru terjadi antara Warriors dan Rockets. Sayangnya, Jimmy Butler mengalami cedera saat berebut rebound, sebuah insiden tak terduga yang langsung mengubah arah pertandingan. Rockets, berkat performa luar biasa Jalen Green, kembali mendapatkan kepercayaan diri dalam serangan. Ia mencetak skor tertinggi di pertandingan dengan 38 poin, membantu tim memenangkan pertandingan dengan skor 109-94, sehingga menyamakan kedudukan dalam seri ini. Selanjutnya, mereka akan menghadapi tantangan berat dalam babak penentuan.
Di pertandingan pertama, performa Rockets kurang memuaskan. Namun, di pertandingan kandang ini, mereka sangat perlu meningkatkan performa mereka, kalau tidak, mereka akan menghadapi tantangan besar saat bermain di kandang lawan. Tidak lama setelah pertandingan dimulai, Jimmy Butler terpaksa keluar lapangan karena cedera akibat jatuh, dan Rockets memanfaatkan situasi ini dengan memulai pertandingan dengan kuat, perlahan membangun keunggulan 9 poin. Sebaliknya, akurasi tembakan Warriors sangat memprihatinkan, dengan skor di kuarter pertama tidak mencapai 20 poin, sementara Rockets tetap stabil, kompak, dan percaya diri.
Memasuki kuarter kedua, Warriors yang dipimpin Curry perlahan mulai menemukan akurasi mereka kembali, berhasil memasukkan 5 tembakan tiga angka untuk memperkecil selisih skor. Meskipun Alperen Sengun dan Jalen Green dari Rockets menunjukkan performa hebat untuk semakin memperbesar keunggulan, bahkan membawa jarak keunggulan hingga 18 poin, Rockets tetap mempertahankan keunggulan 14 poin saat babak pertama berakhir dan masuk ke ruang ganti.
Di babak kedua pertandingan, intensitas kontak fisik antara kedua tim semakin memanas, terutama di kuarter terakhir ketika emosi mencapai puncaknya. Curry dan Draymond Green berusaha keras untuk membalikkan keadaan, tapi penampilan gemilang Jalen Green berhasil membuat Rockets mempertahankan posisi unggul. Dengan perolehan lebih dari 30 poin dalam satu pertandingan, ia menjadi pemain kelima dalam sejarah tim yang mencetak skor tinggi di playoff, membawa Rockets melaju dengan mantap ke depan dan bersiap menghadapi tantangan selanjutnya di Bay Area.
Atmosfer seri ini semakin memanas, tidak hanya ada benturan sengit di lapangan, tetapi juga semakin banyak konflik verbal antar pemain. Jalen Green dari Rockets sebelumnya menyatakan hasrat mereka dan siap melaju menuju gelar juara; sementara Dillon Brooks, sambil memuji Warriors, menyatakan bahwa mereka hanyalah batu pijakan bagi Rockets untuk maju. Meski kalah di pertandingan pertama, Rockets menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa dalam pertandingan ini.
Kunci kesuksesan Rockets terletak pada organisasi serangan mereka yang efektif. Performa Jalen Green patut diacungi jempol, dengan persentase tembakan tiga angkanya mencapai 44% (8 dari 18 tembakan berhasil). Ia tidak hanya menyumbangkan 38 poin untuk tim, tetapi juga mencatatkan 4 rebound, 6 assist, dan 3 steal, dengan nilai plus-minus yang luar biasa sebesar +19, membuat Warriors sulit mengejar ketertinggalan. Keberaniannya dalam mengambil tembakan tidak hanya memberikan semangat pada seluruh tim, tetapi juga menjadi kontras yang mencolok dibandingkan kekacauan di pertandingan pertama.
Dalam hal pertahanan, meskipun absennya Jimmy Butler memengaruhi performa keseluruhan Warriors, Amen Thompson dari Rockets tetap menjaga pengawasan ketat terhadap Curry. Di babak kedua, ia menggunakan strategi double team yang membuat serangan Warriors penuh tantangan. Meski Curry sesekali berhasil mencetak tembakan tiga poin yang sulit, kontak fisik berkepanjangan perlahan-lahan menguras stamina dirinya.
Meskipun beberapa pemain Warriors menunjukkan performa yang mengesankan, mereka tidak mampu secara efektif membatasi skor dari Jalen Green dan Alperen Sengun. Hal ini membuat Rockets mencetak 46 poin di area paint, sehingga harapan Warriors untuk bangkit semakin menipis. Jimmy Butler yang sedang cedera dijadwalkan menjalani pemeriksaan MRI besok, dan kondisinya serta dampaknya terhadap tim masih perlu dipantau.
Bagi Warriors, kabar cedera yang datang secara tiba-tiba ini jelas akan menjadi tantangan besar. Menghadapi pertahanan kuat dari Rockets, khususnya taktik yang berfokus pada penjagaan ketat terhadap Curry tampaknya sudah tak lagi efektif. Jonathan Kuminga dan Quinten Post, yang sedang dalam performa kurang prima, gagal membantu tim membalikkan keadaan. Serangan balik berwarna merah dari Rockets kini sedang berlangsung dengan penuh semangat.



