Perusahaan penyedia layanan pendaftaran domain ternama di dunia, GoDaddy, mengelola lebih dari 82 juta domain dan melayani lebih dari 21 juta pelanggan. Baru-baru ini, perusahaan ini membagikan pengalaman sukses mereka dalam migrasi ke prosesor AWS Graviton, yang tidak hanya secara signifikan mengurangi biaya, tetapi juga meningkatkan kinerja sistem.
Transformasi cloud GoDaddy dimulai pada tahun 2018, saat mereka memindahkan beban kerja besar ke platform cloud AWS. Setelah menyelesaikan pemindahan cloud awal, tim mulai mempertimbangkan cara untuk lebih mengoptimalkan beban kerja ini demi meningkatkan efisiensi biaya.
Tim GoDaddy mengungkapkan bahwa mereka bekerja sama dengan AWS untuk mengeksplorasi kemungkinan memindahkan sebagian beban kerja ke prosesor Graviton. AWS Graviton adalah prosesor berbasis arsitektur ARM yang dikembangkan sendiri oleh AWS, dirancang khusus untuk beban kerja cloud, dan menawarkan nilai yang sangat baik.
Selama seluruh proses migrasi, tim layanan profesional AWS memainkan peran yang sangat penting. GoDaddy menekankan bahwa para ahli AWS membantu mereka untuk lebih cepat mengadopsi layanan dan fitur baru seperti Graviton, membangun hubungan kerja yang baik, serta membantu mereka merumuskan strategi migrasi yang efektif untuk memastikan kelancaran proses.
Selain dukungan teknis, AWS juga membantu GoDaddy dalam mengembangkan kemampuan teknis tim internal mereka. Melalui alat pembelajaran seperti AWS Skill Builder, karyawan GoDaddy dapat menguasai teknologi cloud terkini, yang semakin memperkuat daya saing inti perusahaan.
Ini tidak hanya membantu menghadapi tantangan teknologi saat ini, tetapi juga membuka jalan bagi inovasi di masa depan. Setelah migrasi besar-besaran ini, GoDaddy telah mencapai hasil yang signifikan:
- Penghematan biaya: Sekitar 40% pengeluaran dibandingkan dengan menggunakan beban kerja arsitektur x86.
- Peningkatan Efisiensi: Telah mencapai lebih dari 20% kinerja optimal.
- Skala Efek: Hingga saat ini, sudah berhasil memindahkan ratusan beban kerja ke platform Graviton.
GoDaddy menyatakan bahwa ini memungkinkan mereka untuk mengalihkan anggaran yang sebelumnya digunakan untuk berjalan di arsitektur x86, dan menginvestasikan dana tersebut ke dalam pengembangan fitur dan layanan lainnya.
Kasus sukses GoDaddy memberikan wawasan berharga bagi perusahaan-perusahaan di Hong Kong yang mempertimbangkan optimalisasi cloud: Prosesor AWS Graviton yang berbasis arsitektur ARM dirancang khusus untuk dioptimalkan dalam beban kerja cloud. Dibandingkan dengan prosesor x86 tradisional, Graviton menunjukkan kinerja yang sangat baik dalam menangani beban kerja seperti server web, microservices yang tercontainer, dan caching data.
Bagi perusahaan seperti GoDaddy yang perlu mengelola banyak permintaan jaringan, karakteristik performa tinggi dan biaya rendah Graviton sangat sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka. Ini juga menjelaskan mengapa mereka dapat mencapai penghematan biaya dan peningkatan efisiensi yang begitu signifikan.
Seiring semakin banyak perusahaan yang menyadari pentingnya optimalisasi cloud, diperkirakan akan ada lebih banyak perusahaan yang mengikuti jejak GoDaddy dan menjelajahi peluang bisnis yang ditawarkan oleh teknologi baru seperti Graviton. Bagi perusahaan di Hong Kong, memanfaatkan teknologi cloud untuk mengoptimalkan struktur biaya telah menjadi kunci untuk mempertahankan keunggulan dalam persaingan pasar yang ketat.
Pengalaman GoDaddy juga membuktikan bahwa migrasi ke cloud hanyalah awal dari transformasi digital. Nilai sejatinya terletak pada optimalisasi yang berkelanjutan, memaksimalkan potensi teknologi cloud untuk menciptakan nilai bisnis yang lebih besar bagi perusahaan.
Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut.



