NVIDIA akan segera meluncurkan chip kecerdasan buatan RTX Pro 6000 Blackwell yang dirancang khusus untuk pasar China. Chip ini telah disesuaikan agar sesuai dengan peraturan ekspor AS, dan beberapa fitur canggih telah dihapus.
Laporan menyebutkan bahwa chip kecerdasan buatan yang sepenuhnya baru ini didasarkan pada prosesor NVIDIA Blackwell RTX Pro 6000, namun untuk mematuhi peraturan, teknologi kunci seperti memori bandwidth tinggi (HBM) dan dukungan untuk transmisi data cepat NVLink telah dihilangkan.
NVIDIA sedang menunggu jaminan dari pemerintahan Trump untuk memastikan bahwa chip baru tidak melanggar peraturan ekspor. Jika tidak mendapatkan jaminan yang diperlukan, NVIDIA mungkin perlu menyesuaikan desain chip lebih lanjut. Dengan menghapus memori bandwidth tinggi dan teknologi interkoneksi cepat, kemampuan komputasi chip versi Cina akan jauh lebih rendah dibandingkan versi standar, tetapi masih dapat memberikan dukungan komputasi kecerdasan buatan dasar untuk pasar Cina.
Pasar China sangat penting bagi NVIDIA. Menurut laporan terbaru, China telah menjadi pasar keempat terbesar bagi NVIDIA, dengan penjualan tahunan mencapai 17,1 miliar dolar, yang menyumbang 13% dari total pendapatan. Jensen Huang juga menunjukkan bahwa karena kebijakan kontrol ekspor dari Amerika Serikat, pangsa pasar NVIDIA di China telah turun dari 95% menjadi 50% dalam empat tahun.
Meskipun menghadapi berbagai batasan teknologi, permintaan China terhadap perangkat keras NVIDIA tetap kuat. Banyak perusahaan kecerdasan buatan besar merencanakan pembangunan 36 pusat data di daerah gurun di barat China untuk menampung lebih dari 115.000 prosesor kecerdasan buatan NVIDIA. Namun, karena kebijakan pengendalian ekspor, prosesor H100 dan H200 berperforma tinggi ini tidak dapat masuk ke pasar China melalui saluran resmi.
Di tengah ketidakpastian kebijakan di Amerika, pasar China sedang menunjukkan tren mengurangi ketergantungan pada produk NVIDIA. Perusahaan besar seperti Alibaba, ByteDance, dan Tencent sedang menguji chip dari produsen dalam negeri seperti Huawei sebagai pengganti produk NVIDIA. Namun, jika mempertimbangkan efisiensi dalam pelatihan dan pemrosesan inferensi kecerdasan buatan, penggunaan chip NVIDIA yang dipasangkan dengan platform CUDA masih merupakan pilihan terbaik, meskipun chip baru dengan performa lebih rendah, permintaannya di pasar tetap kuat.



