NBA Summer League yang akan datang menjadi panggung penting bagi para penggemar untuk mengenal para rookie dan melihat prospek musim mendatang. Salah satu bintang yang menjadi sorotan adalah Cooper Flagg, yang memiliki bakat generasi, dan kehadirannya pasti akan menarik perhatian banyak penggemar di Dallas. Selain itu, point guard Spurs Dylan Harper dan sayap 76ers VJ Edgecombe juga akan mendapatkan perhatian dalam diskusi kali ini. Namun, performa rookie yang kurang diunggulkan dalam lingkungan yang ideal juga layak untuk dicermati.
Baru-baru ini, Charlotte Hornets mendatangkan Ryan Kalkbrenner dalam draft, seorang pusat yang menempati urutan ke-25 dalam daftar FanSided, dan akhirnya terpilih di urutan ke-34. Kehadirannya membawa dampak signifikan, baik dari segi keselarasan maupun nilai personal, terhadap rencana rebuild Hornets. Kalkbrenner menunjukkan performa yang sangat mengesankan selama di Creighton University, di mana ia meraih penghargaan Pemain Bertahan Terbaik Big East selama empat tahun berturut-turut. Dengan tinggi 7 kaki 2 inci, ia akan memberikan stabilitas pertahanan yang sudah lama hilang di area paint Hornets, terutama saat Mark Williams absen. Potensinya sangat besar dan ia diharapkan menjadi salah satu kunci untuk mengubah arah permainan.
Saat membahas serangan, Kalkbrenner juga sangat dinanti. Dia mampu melakukan serangan satu lawan satu di area rendah dan melakukan tembakan jarak jauh, terutama dengan bantuan LaMelo Ball dan Brandon Miller, dia akan memiliki lebih banyak peluang untuk mencetak poin dan memberikan opsi baru untuk serangan tim.
Salah satu pemain yang patut diperhatikan adalah Jase Richardson dari Orlando Magic. Meskipun dia terjatuh ke urutan ke-25 dalam draft, kemampuan dribbling-nya yang luar biasa dan kecerdasan basket yang tinggi menunjukkan potensi perkembangan yang besar dalam sistem ofensif Orlando Magic. Seiring transisinya menjadi seorang point guard, ini akan membantu meningkatkan energi ofensif Magic, dan bersama dengan kedatangan Desmond Bane, akan meningkatkan kekuatan tembakan tiga angkanya serta memberikan dukungan bagi serangan Paolo Banchero dan Franz Wagner.
Akhirnya, Miami Heat memilih Kasparas Jakucionis, seorang guard asal Illinois yang awalnya diprediksi bisa masuk dalam lottery picks, namun akhirnya jatuh ke urutan ke-20. Bagi Jakucionis yang masih muda, ini adalah kesempatan berharga untuk berpengalaman. Dengan tinggi 6 kaki 6 inci dan energi defensif yang cukup baik, dia akan memberikan dorongan dalam persaingan di posisi guard di Heat, terutama dengan kesempatan untuk berpasangan dengan Tyler Herro. Langkah ini dapat membantunya meraih posisi starter dan memanfaatkan kemampuan pick-and-roll-nya untuk meningkatkan operasional tim, selaras dengan gaya taktik pelatih Erik Spoelstra. Tak diragukan lagi, dia adalah bintang baru yang penuh potensi.



