Ulysse Nardin kembali menantang batasan dunia horologi dengan meluncurkan DIVER [AIR], jam tangan selam terbaru yang mencatatkan rekor berat hanya 52 gram, menjadikannya jam tangan selam mekanik paling ringan dalam sejarah pembuatan jam. Jam tangan ini memadukan estetika haute horlogerie, desain super ringan, dan standar ketat menyelam, mengguncang ekspektasi umum tentang jam tangan alat olahraga. Sejak lahirnya jam tangan selam di tahun 1950-an, meskipun pasar sudah dipenuhi desain yang tahan air dan kokoh, Ulysse Nardin percaya bahwa batas bukanlah akhir, melainkan awal, dengan sekali lagi mendefinisikan ulang jam tangan performa tinggi melalui teknologi dan kreativitas.
DIVER [AIR] menggunakan mesin otomatis skeleton UN-374, yang merupakan hasil dari penyempurnaan lebih lanjut dari UN-372 yang diperkenalkan merek ini pada tahun 2021—dengan fokus pada pengurangan bobot dan rekonstruksi struktur. Mesin ini memiliki berat hanya 7 gram, berkat desain ulang rangka dan struktur barel pegas yang secara signifikan mengurangi penggunaan material tanpa mengorbankan stabilitas. Hingga 80% dari ruang dalamnya berupa area skeleton, dengan rangka yang disusun dalam struktur segitiga, menggabungkan estetika dan ketahanan terhadap benturan. Mesin ini mampu menahan uji benturan hingga 5.000g. Bahkan dalam penggunaan intensitas tinggi, jam ini tetap mempertahankan cadangan daya selama 90 jam dan tingkat akurasi waktu yang luar biasa, menunjukkan kemampuan teknis yang mengesankan.
Merek ini menghormati standar inti jam tangan selam, termasuk penggerak otomatis, ketahanan air hingga 200 meter, dan kemudahan penggunaan. DIVER [AIR] menggunakan mesin dengan roda keseimbangan silikon besar dan komponen escapement silikon daur ulang, mencerminkan filosofi pembuatan jam yang mengutamakan keseimbangan antara ramah lingkungan dan presisi. Secara keseluruhan, mesin ini terdiri dari 199 komponen dengan frekuensi osilasi 21.600 kali per jam, memadukan keunggulan teknis dan estetika.
Bukan hanya soal mesin jamnya, jam tangan 44 mm ini juga tampil revolusioner dalam desain casingnya. Struktur tengahnya dibuat dari titanium daur ulang 90%, hasil kolaborasi dengan TiFast dan Thyssenkrupp. Sisi casingnya untuk pertama kali menggunakan Nylo®-Foil, serat nilon hasil perpaduan jaring ikan bekas dari laut dan serat karbon daur ulang, dengan tampilan unik seperti pola marmer namun lebih ringan dibanding serat karbon tradisional. Bezel putar satu arah bercahaya dalam gelap juga menggunakan material CarbonFoil dari 100% serat karbon daur ulang. Selain menawarkan kesan mekanis, fitur ini juga memberikan efek cahaya yang sangat fungsional, memenuhi kebutuhan untuk menyelam dalam laut dalam.
Dalam hal detail, Ulysse Nardin juga sangat memperhatikan pengalaman pengguna. DIVER [AIR] dilengkapi dengan dua tipe tali jam berbahan kain elastis, yaitu warna oranye dan putih. Keduanya menggunakan material ringan serta dirancang dengan fitur quick-release tanpa memerlukan alat, sehingga nyaman dipakai dan mudah diganti. Berat total jam tangan beserta talinya hanya 52 gram, sedangkan tanpa tali hanya seberat 46 gram. Bahkan saat dikenakan sehari-hari, jam ini tetap terasa ringan dan nyaman, menjadikannya karya yang sempurna dalam menggabungkan seni mekanis dan fungsi praktis.
Dan semua pencapaian ini bukan hanya berasal dari kreativitas satu departemen, tetapi juga merupakan hasil dari akumulasi penelitian brand selama hampir dua dekade terhadap material berteknologi tinggi. Dari tahun 2001 ketika seri Freak memelopori desain tanpa dial dan tanpa crown, hingga pengenalan sistem escapement berbahan silikon, Ulysse Nardin terus menantang batasan tradisional. Dengan menggunakan material daur ulang ramah lingkungan dan kerajinan berteknologi canggih, mereka menciptakan masa depan pembuatan jam mewah yang berkelanjutan. DIVER [AIR] adalah perwujudan sempurna dari semangat ini, tidak hanya menetapkan standar baru dalam hal ringan, tetapi juga mendefinisikan ulang konsep jam tangan selam tradisional.
