Kirin X90 yang baru-baru ini diumumkan oleh Huawei telah menimbulkan banyak diskusi. Komentar awal menunjukkan bahwa chip ini kemungkinan menggunakan proses 5nm, namun analisis pembongkaran terbaru menunjukkan bahwa prosesor ini sebenarnya diproduksi oleh SMIC dengan teknologi 7nm (N+2). Ini menunjukkan bahwa SMIC saat ini belum mencapai kemampuan produksi massal dengan proses 5nm.
Sementara itu, Huawei memperkenalkan Matebook Fold | Ultimate Design yang sangat mengesankan, dijadwalkan rilis pada Mei 2025. Laptop ini adalah produk pertama yang dikembangkan secara mandiri oleh Huawei dan dilengkapi dengan sistem operasi baru, HarmonyOS 5. Meskipun Huawei belum mengungkapkan proses pembuatan chip Kirin X90, banyak pihak di industri menduga bahwa chip ini mungkin menggunakan teknologi 5nm (N+3) dari SMIC. Laporan dari TechInsights mengonfirmasi bahwa chip ini masih menggunakan proses N+2, menyoroti tantangan yang dihadapi SMIC dalam teknologi proses yang canggih.
Selain itu, temuan ini menunjukkan bahwa kontrol teknologi yang diterapkan oleh pihak AS mungkin akan berdampak jangka panjang pada kemampuan SMIC dalam mengembangkan chip untuk aplikasi ponsel, komputer, dan AI di awan. Karena kekurangan berbagai peralatan kunci seperti peralatan pencetakan mikro ekstrem ultraviolet (EUV), pabrik wafer di China masih menghadapi banyak kesulitan dalam meluncurkan proses canggih.
Para ahli menganalisis bahwa jika Huawei terus bertahan pada teknologi 7nm, akan membuat jarak performa antara mereka dengan Apple (seri M3 dan M4), AMD (seri Ryzen 8040), dan Qualcomm (seri Snapdragon X Elite) semakin lebar. Selain itu, dengan TSMC, Samsung, Intel, dan Rapidus yang diperkirakan akan meluncurkan proses 2nm dalam 12 hingga 24 bulan ke depan, China mungkin tertinggal setidaknya 3 generasi teknologi dibandingkan dengan pemimpin global.



