Huawei akan segera meluncurkan seri ponsel pintar flagship Mate 80, yang diperkirakan akan dirilis pada kuartal keempat tahun ini. Seri ponsel ini akan menggunakan prosesor Kirin 9030 untuk pertama kalinya, dengan peningkatan kinerja mencapai 20% dibandingkan dengan generasi sebelumnya, Kirin 9020. Meskipun Huawei masih menghadapi tantangan dalam teknologi proses 5nm bersama SMIC, prosesor baru ini diharapkan dapat memperkecil kesenjangan antara mereka dan para pesaing.
Diketahui bahwa peluncuran Kirin 9030 akan membawa peningkatan kinerja yang signifikan untuk seri Mate 80, namun parameter perbandingan spesifik masih menjadi perdebatan. Saat ini, belum jelas apakah peningkatan kinerja ini dibandingkan dengan Kirin 9020 atau Kirin 9010 yang lebih awal.
Seri Mate 80 akan hadir dengan empat model, yaitu versi standar, versi Pro, versi Pro+, dan versi RS yang luar biasa. Seri baru ini kembali dengan desain layar datar, di mana versi standar dilengkapi dengan layar datar 6,75 inci 1,5K, sedangkan seri Pro meningkat menjadi layar datar OLED dua lapis 6,89 inci 1,5K, dan tetap mempertahankan fitur pengenalan wajah 3D.
Kirin 9030 diperkirakan masih akan diproduksi menggunakan proses 7nm setara, meskipun arsitektur intinya belum diumumkan. Menurut analisis industri, generasi sebelumnya, Kirin 9020, dilengkapi dengan 1 inti besar Taishan 2.5GHz, 3 inti menengah Taishan 2.15GHz, dan 4 inti kecil 1.6GHz, serta grafis Maleoon 920 GPU. Para ahli industri memperkirakan bahwa Kirin 9030 akan mengalami peningkatan dalam arsitektur inti CPU dan frekuensi dasarnya.
Meskipun Huawei dan SMIC masih menghadapi tantangan dalam mengembangkan teknologi proses 5nm, bahkan Kirin X90 terbaru masih menggunakan proses 7nm yang lebih lama, Kirin 9030 mungkin dapat mempersempit kesenjangan teknologi di antara keduanya. Meski ada berbagai laporan tentang kemungkinan apakah Huawei dan SMIC bisa berhasil mengembangkan node 5nm tanpa peralatan EUV khusus, teknologi ini belum dapat diproduksi secara massal untuk tetap bersaing dengan pesaingnya. Rendahnya tingkat hasil membuat produksi massal menjadi tidak layak secara finansial dan komersial, sehingga diperkirakan Kirin 9030 masih akan terus menggunakan proses 7nm, kecuali ada terobosan signifikan dalam beberapa bulan mendatang.
Namun, dengan mempertahankan teknologi litografi yang sama, pencapaian peningkatan kinerja sebesar 20% dibandingkan dengan generasi sebelumnya tetap merupakan kemajuan yang menggembirakan. Terlepas dari apakah chip ini lebih lambat dari para pesaingnya, seri Mate 80 tetap diperkirakan akan disambut baik di pasar. Dengan daya tarik merek dan keunggulan di pasar lokal, daya saing Huawei di pasar smartphone premium masih akan terjaga.
Analisis menunjukkan bahwa batasan teknologi yang dihadapi oleh Huawei terutama terkait dengan sanksi internasional dan masalah rantai pasokan. Perusahaan perlu bergantung pada pemasok domestik dan mitra teknologi untuk mengembangkan chip canggih, yang dalam jangka pendek membatasi kecepatan kemajuan teknologinya. Namun, Huawei juga terus menginvestasikan sumber daya dalam riset dan pengembangan, berharap dapat mencapai kemajuan signifikan dalam teknologi mandiri.



