Dalam menghadapi kebijakan tarif terbaru dari Amerika Serikat, Amazon baru-baru ini mempertimbangkan untuk menampilkan bea impor pada platform berharga murah mereka, Haul. Namun, langkah tersebut mendapatkan kecaman keras dari Gedung Putih. Presiden Trump bahkan secara pribadi menghubungi pendiri Amazon, Jeff Bezos, dalam upaya untuk menghentikan rencana ini. Akhirnya, Amazon dengan segera memberikan klarifikasi, menegaskan bahwa mereka tidak akan mencantumkan biaya impor apa pun di situs utama mereka, serta menyatakan bahwa usulan tersebut belum mendapat persetujuan internal.
Menurut laporan Punchbowl News, Amazon berencana menampilkan bea impor produk di situs webnya. Berita ini memicu reaksi keras di dunia politik. Penampilan bea impor tersebut memungkinkan konsumen merasakan langsung tekanan belanja era pemerintahan Trump. Trump segera menelepon Bezos untuk menyampaikan ketidakpuasannya, sementara sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengkritik hal ini sebagai Manipulasi politisasi dan mempertanyakan mengapa biaya yang meningkat karena inflasi tidak ditampilkan selama masa jabatan Biden.
Seiring dengan berkembangnya peristiwa, Amazon merilis klarifikasi, menyatakan bahwa situs utama mereka tidak akan menampilkan tanda biaya bea cukai, dan hanya platform anaknya, Haul, yang pernah mempertimbangkan kemungkinan tersebut. Tim Haul menjelaskan bahwa mereka sempat memikirkan untuk mencantumkan biaya impor di samping beberapa produk, namun akhirnya tidak disetujui. Haul sendiri fokus pada penyediaan produk dengan harga murah yang dikirim langsung, bersaing dengan Temu dan Shein, terutama menjual barang-barang murah asal Tiongkok.
Setelah percakapan antara Trump dan Bezos, juru bicara Gedung Putih menyatakan bahwa Trump menilai Bezos sebagai sosok yang baik, menyelesaikan masalah dengan cepat, dan membuat keputusan yang tepat. Pernyataan ini dianggap sebagai sinyal meredanya ketegangan antara keduanya. Meskipun Trump sebelumnya mengkritik Bezos yang memiliki The Washington Post, hubungan mereka tampaknya membaik setelah Amazon membeli film dokumenter Melania dan mendanai acara pelantikan Trump.
Di sisi lain, pemimpin Senat dari Partai Demokrat, Chuck Schumer, mengimbau para peritel nasional untuk mengungkap beban biaya nyata yang disebabkan oleh kenaikan tarif, agar konsumen memahami siapa yang akhirnya menanggung biaya tersebut. Anggota Kongres dari Partai Republik, Marjorie Taylor Greene, mengungkapkan kekecewaannya di media sosial, menyatakan bahwa Amazon seharusnya meluncurkan fitur yang memperlihatkan tarif, sehingga memudahkan konsumen untuk menghindari membeli produk asal Tiongkok.
Dengan dikeluarkannya perintah eksekutif baru oleh Trump yang menutup celah perdagangan de minimis, ke depan paket kecil dengan nilai di bawah 800 dolar Amerika yang dikirim langsung dari Cina atau Hong Kong ke Amerika Serikat tidak akan lagi bebas dari bea impor. Kebijakan baru ini akan berdampak besar pada platform Haul milik Amazon, karena sebagian besar produknya berasal dari Cina dan dijual dengan harga rendah untuk menarik konsumen.
Dalam konfrontasi antara Gedung Putih dan platform e-commerce, beberapa pedagang pihak ketiga asal Tiongkok yang sebelumnya berpartisipasi dalam Prime Day Amazon memilih untuk keluar atau mengurangi jumlah produk diskon. Meskipun Amazon telah mengumumkan akan mengadakan acara Prime Day, mereka tidak seperti biasanya mengungkapkan tanggal pastinya, yang menunjukkan bahwa dalam situasi perdagangan yang sensitif antara AS dan Tiongkok, Amazon sedang melakukan penyesuaian strategi yang lebih hati-hati.



