Pengembangan pesawat tempur Tiongkok saat ini tengah melesat ke tahap baru yang lebih cerdas. Shenyang Aircraft Design and Research Institute, yang berada di bawah China Aviation Industry Group, sedang mempercepat pengembangan seri jet tempur J-35A. Untuk pertama kalinya, mereka secara terbuka memperkenalkan model kecerdasan buatan besar, DeepSeek, dengan harapan dapat mempercepat proses pengambilan keputusan desain serta meningkatkan integrasi sistem peralatan perang dan kemampuan kerja sama dalam pertempuran.
Menurut Wang Yongqing, Kepala Ahli dan Direktur Komite Ilmiah dari Shenyang Institute, J-35A adalah jet tempur multiguna yang sepenuhnya baru dan saat ini sedang berkembang secara stabil sesuai rencana. Ia mengungkapkan bahwa timnya dalam beberapa tahun terakhir telah secara aktif mengeksplorasi penerapan kecerdasan buatan, termasuk mengintegrasikan model besar DeepSeek ke dalam proses desain dan analisis. Langkah ini bertujuan untuk membantu menangani masalah teknik yang kompleks serta memperluas potensi kecerdasan buatan di bidang peralatan penerbangan.
J-35A resmi diperkenalkan di Zhuhai Airshow, menarik perhatian luas terkait kemampuan siluman dan kinerja integrasi informasi. AVIC (Aviation Industry Corporation of China) menyatakan bahwa model ini tidak hanya menonjolkan kemampuan siluman dan performa terbang, tetapi juga menggabungkan fungsi kecerdasan persepsi dan koordinasi komando. Wang Yongqing menggambarkannya sebagai peran yang mirip dengan Point guard di udara, mampu dengan fleksibel mengoordinasikan berbagai platform senjata, membangun jaringan operasi terintegrasi.
Sejak didirikan pada tahun 1961, Shenyang Institute telah menjadi lembaga inti dalam desain pesawat tempur di Tiongkok. Institusi ini bertanggung jawab atas pengembangan berbagai jenis pesawat tempur dan drone, termasuk J-8, J-11, J-15, dan J-35, dengan total lebih dari 40 model peralatan utama. Wang Yongqing juga terlibat dalam berbagai pekerjaan desain keseluruhan pesawat dan berkomitmen untuk melatih generasi baru talenta di bidang teknik penerbangan.
Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi kecerdasan buatan dalam dunia penerbangan, Wang Yongqing mengungkapkan bahwa Shenyang Institute telah membangun Sistem Peninjauan Standar Digital dan Intelijen dan mengembangkan Karyawan Digital untuk secara otomatis menangani sejumlah besar tugas tinjauan desain. Teknologi otomasi ini memungkinkan para insinyur untuk lebih memusatkan perhatian pada pekerjaan inovasi di tingkat yang lebih tinggi, menunjukkan langkah penting bagi institusi penelitian dalam menuju manajemen digital sepenuhnya.
Wang Yongqing menekankan bahwa sejak tahun 2000, kemunculan berbagai tipe baru pesawat tempur Tiongkok bukanlah kebetulan. Ia percaya bahwa tren inovasi ini berasal dari pemikiran sistematis yang terus dikembangkan oleh beberapa generasi pekerja di bidang penerbangan dan terobosan teknologi yang mandiri. Hal ini menunjukkan bahwa industri penerbangan militer Tiongkok perlahan-lahan telah menapaki jalan menuju kemandirian dan penguatan diri.



