Band independen asal Korea Selatan wave to earth, yang dibentuk pada tahun 2019, dengan kombinasi vokalis dan gitaris Kim Daniel, bassist Cha Soon Jong, dan drummer Dongkyu Shin, dengan cepat meraih perhatian dalam percampuran jazz, indie rock, dan musik lo-fi. Inti dari karya mereka mengeksplorasi perasaan halus tentang cinta dan kerinduan, yang memancarkan emosi mendalam membuat mereka dikenal di kancah musik global.
musik wave to earth terutama dinyanyikan dalam bahasa Inggris, menampilkan cara ekspresi yang mudah diakses dan kaya emosi. Dari lagu yang bergetar janji, "bad", hingga rasa sakit perpisahan dari "seasons", single populer ini menggabungkan struktur minimalis dengan emosi yang mendalam, memperbesar ketegangan emosional musik tersebut. Resonansi emosional seperti ini adalah kunci utama yang dengan cepat menarik perhatian dunia.
Di luar penciptaan musik, mereka berpegang pada prinsip "All Self-made", dari desain sampul album hingga video musik, semuanya menunjukkan pencarian mereka terhadap detail. Karya-karya mereka seperti dialog yang tenang dan panas, baik menyembuhkan maupun penuh kekuatan, memberikan pengalaman musik baru kepada pendengar.
Album perdana mereka "0.1 Flaws and All" bersinar terang pada tahun 2023, penampilan mereka di festival musik Asia dan tur di Amerika Utara laris manis, dengan cepat meluaskan panggung global. Dalam penampilan terbaru mereka di Hong Kong, publik semakin memahami perjalanan kreatif mereka.
Nama band "wave to earth" melambangkan menjadi gelombang baru, anggota-anggotanya mengaku bahwa ini adalah pengingat tantangan yang membuat mereka berusaha menjadi tren baru. Mereka ingin melalui musik menyampaikan pentingnya "mencintai diri sendiri" dan "hidup dengan tulus", yang selalu merupakan keyakinan mereka.
Anggota band percaya bahwa filosofi "All Self-made" memungkinkan mereka untuk mengekspresikan diri mereka dengan lebih lengkap, bukan hanya pengendalian diri dalam menciptakan, tetapi juga pengalaman kolaborasi tim yang unik. Mereka memiliki standar tinggi untuk sampul album dan gaya visual, menganggap semuanya sebagai perpanjangan dari musik dan bentuk ekspresi lainnya.
wave to earth menggabungkan elemen musik independen seperti jazz, R&B, dan Lo-fi. Vokalis sekaligus gitaris Daniel terinspirasi oleh banyak musisi, dan dia berharap musiknya dapat menyatu dalam kehidupan pendengar, menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Mereka juga berkeinginan untuk menciptakan nuansa yang kontras dengan ketenangan dalam musik, agar karya mereka semakin kaya.
Album perdana mereka "0.1 Flaws and All" memiliki keterkaitan yang jelas dengan album terbaru mereka "play with earth! 0.03". Yang pertama adalah tentang pelepasan dan awal yang baru, sementara yang terakhir adalah kelanjutan dari eksplorasi dan penggabungan. Mereka sangat antusias dengan masa depan dan berharap untuk terus menemukan kemungkinan dalam musik.
Album terbaru 《play with earth! 0.03》 menduduki posisi kelima di daftar Spotify Global Top Debut Albums, mendapatkan dukungan hangat dari penggemar di seluruh dunia. Mereka merasa bersyukur atas pengaruh global yang semakin luas, dan musiknya menghubungkan mereka dengan pendengar dari berbagai budaya, memberi makna yang mendalam.
Setiap pertunjukan dalam tur ini, anggota band mengatakan bahwa ini adalah pengalaman yang tak terlupakan, yang membuat mereka semakin merasakan kekuatan musik. Pemandangan dan budaya dari berbagai negara juga memberikan inspirasi untuk karya mereka, membuat musik menjadi lebih menarik dan inspiratif.
Sebagai musisi independen, wave to earth memiliki sikap terbuka terhadap industri musik saat ini, percaya bahwa dengan perkembangan media sosial, semakin banyak seniman yang fokus pada gaya unik mereka. Anggota band menyatakan bahwa mereka akan terus fokus pada penciptaan karya yang mendalam, agar musik tetap tulus dan bertenaga di tengah lingkungan yang berubah-ubah.
Perjalanan ini bagi wave to earth adalah perpaduan antara musik, pertumbuhan, dan koneksi. Mereka berharap melalui setiap karya, dapat mengundang pendengar untuk bersama-sama mengeksplorasi emosi dalam musik, menciptakan ruang resonansi yang menjadi milik bersama.
