Dikembangkan oleh studio Selandia Baru, Wētā Workshop, “Tales of the Shire” baru-baru ini mengumumkan akan menunda tanggal rilis hingga 29 Juli 2025. Ini adalah penundaan kedua untuk permainan ini sejak diumumkan, yang sebelumnya dijadwalkan rilis pada kuartal pertama tahun 2025. Game ini akan mendukung platform Xbox Series X|S, PS5, Steam, dan Nintendo Switch.
Sejak diumumkan pertama kali, “Tales of the Shire” telah menarik perhatian luas dari para pemain, karena ini adalah game simulasi yang dibangun dalam jagat “The Lord of the Rings”, di mana pemain dapat merasakan kehidupan hobbit di desa. Namun, setelah versi percobaan dirilis tahun lalu, penilaian pemain mengalami perubahan drastis. Di X dan Reddit, banyak pemain mengkritik game ini sebagai simulasi kehidupan biasa yang hanya memiliki tampilan hobbit, dengan keterkaitan yang sangat terbatas dengan “The Lord of the Rings” atau bahkan “abad pertengahan.”
Saat ini, sudah banyak permainan simulasi kehidupan yang unggul di pasaran, seperti seri klasik “Story of Seasons” dan “Animal Crossing” dari Nintendo, yang merupakan karya yang telah teruji. Untuk menonjol dalam kategori yang sangat kompetitif ini bukanlah hal yang mudah, contoh sukses seperti permainan “Stardew Valley” yang menggabungkan elemen RPG dan eksplorasi dungeon, memungkinkan pemain menikmati pengalaman bermain yang unik.
Jika 《Tales of the Shire》 hanya menawarkan gameplay simulasi kehidupan yang biasa dan hanya mengandalkan penampilan hobbit untuk menarik pemain, maka kemungkinan besar tidak akan menarik penggemar 《The Lord of the Rings》 dan juga dapat membuat pemain game sejenis kehilangan minat, yang akan menjadi tantangan bagi prospek penjualannya.



