Gregg Popovich akan segera menutup karir legendarisnya sebagai pelatih di San Antonio Spurs, menulis halaman cemerlang dalam sejarah NBA. Di bawah bimbingannya, Spurs tidak hanya mencetak prestasi di lapangan, tetapi juga membangun budaya tim yang unik, pengaruhnya jauh melampaui sekadar menang dan kalah. Tiga puluh tahun lalu, ketika Popovich mengambil alih Spurs, tidak ada yang memperkirakan bahwa perubahan yang dibawanya akan sedemikian mendalam.
Menjelang musim 1994-95, NBA sedang menghadapi perubahan besar, dan penunjukan Popovich hanya menarik perhatian lokal. Saat itu, tim memiliki bintang seperti LaksamanaDavid Robinson. Meskipun memiliki superstar hebat, performa Spurs di playoff selama bertahun-tahun tidak memuaskan, bahkan mereka belum pernah mencapai final. Dalam konteks ini, penunjukan Popovich menjadi sangat penting.
Pengetahuan tentang Popovich sebagian besar berasal dari pengalamannya di bawah bimbingan Larry Brown. Dia pernah melatih di akademi angkatan udara dan universitas-universitas lain, akhirnya menjadi asisten pelatih yang tidak dikenal di Spurs. Kini, kesuksesannya menandai penunjukan ini sebagai salah satu titik balik penting dalam sejarah NBA.
Seiring berjalannya waktu, Popovich mencatat 1.422 kemenangan dan lima kejuaraan dalam 29 musim, angka-angka ini mencerminkan budaya tim yang dalam yang ia kembangkan. Semangat tim Spurs sangat berbeda dari tim besar lainnya, lebih menekankan pada kerja sama tim dan perkembangan yang stabil, bukan sekadar efek hiburan. Semua ini berkat kepemimpinan luar biasa Popovich dan pengaturannya yang cerdik mengenai keseimbangan antara serangan dan pertahanan tim.
Meskipun menghadapi berbagai rintangan dan tantangan, Popovich mendorong tim untuk maju dengan wawasan yang unik dan gaya pengambilan keputusan yang berani, seolah-olah ia adalah Red Auerbach di era modern. Generasi baru Spurs sedang melangkah menuju prospek yang tidak diketahui, tetapi terlepas dari apa yang akan terjadi di masa depan, budaya dan semangat yang dibangun oleh Popovich akan selamanya menjadi landasan bagi tim ini.



