Lakers menang telak di kandang atas Bulls
Dalam persaingan sengit musim NBA, Los Angeles Lakers meraih kemenangan besar di kandang dengan skor 146-111 melawan Chicago Bulls. Sorotan utama pertandingan ini adalah kembalinya pemain inti Lakers seperti LeBron James. Meskipun Bulls kehilangan Lonzo Ball dan Tre Jones, performa luar biasa yang ditampilkan Lakers benar-benar mengagumkan hingga sulit dipercaya.
Los Angeles Lakers dianggap sebagai pemenang terbesar dalam batas waktu perdagangan baru-baru ini, sementara Chicago Bulls dinilai sebagai salah satu pihak yang paling merugi. Dalam pertandingan ini, meskipun persentase tembakan tiga angka Bulls hampir sama dengan Lakers, Lakers melakukan 21 kali turnover, sedangkan Bulls berhasil mencatatkan 17 kali steal, yang menjadi titik balik dalam pertandingan tersebut.
公牛防守表現強勁
Meskipun Lakers memiliki bintang-bintang seperti Luka Doncic, LBJ, dan Austin Reaves, performa mereka tetap tertekan oleh strategi pertahanan Bulls. Setelah All-Star, efisiensi pertahanan Bulls berada di peringkat keenam liga, terutama di area paint dengan performa yang sangat menonjol, membuat frekuensi tembakan dan akurasi lawan menurun secara signifikan.
Di dalam skuad Chicago Bulls, Zach Collins meningkatkan pertahanan di area kunci, dan dengan cedera yang dialami oleh Nikola Vucevic, mereka menjadi lebih fleksibel dalam serangan dan pertahanan di area dalam. Pertumbuhan kemampuan Josh Giddey, ditambah dengan kedatangan Kevin Huerter dan Tre Jones, semakin memperkuat ancaman defensif di lini luar Bulls.
湖人防守的挑戰
Dengan interaksi antara serangan dan pertahanan, efisiensi serangan Chicago Bulls meningkat secara signifikan setelah All-Star Game, membuat Los Angeles Lakers menghadapi tantangan dalam bertahan. Pelatih Billy Donovan mampu memberikan lebih banyak waktu bermain kepada pemain yang fokus pada pertahanan, sehingga Lakers kesulitan menutupi kekurangan dalam pengaturan formasi mereka, terutama terkait dengan kelemahan pertahanan terhadap Doncic.
Pertahanan ceroboh dan strategi konfrontasi Lakers menghambat performa serangan mereka. Menghadapi lawan seperti Coby White, Kevin Huerter, dan Giddey yang memiliki keunggulan dalam lompatan dan postur tubuh, Lakers kesulitan menerapkan strategi pertahanan mereka, yang akhirnya membuat hasil pertandingan menjadi seperti takdir, bukan sekadar kebetulan.



