Musim EFL Championship memasuki babak baru, dengan promosi dan relegasi menjadi sorotan utama musim ini. Seiring dengan ketegangan yang semakin memanas, persiapan untuk playoff promosi yang akan datang menarik perhatian banyak orang. Meskipun persaingan musim ini tidak seketat musim sebelumnya, tetap saja memberikan banyak hasil mengejutkan yang membuat para penggemar dan ahli terpesona.
Sejak musim 2004/05, EFL Championship telah menarik 14 tim untuk merebut gelar juara, di mana setengah dari tim tersebut bersaing untuk mendapatkan peluang promosi musim ini. Championship, League One, dan League Two dikenal sebagai liga kedua hingga keempat yang paling menantang di dunia, dengan persaingan yang terus memanas di antara 24 tim dalam 46 pertandingan. Gaya teknis dan taktik long pass masing-masing menunjukkan karakteristik khusus, memperlihatkan daya tarik budaya yang kaya.
Musim ini, klub yang promosi ke Premier League, Luton, Burnley, dan Sheffield United, kembali ke Championship. Sementara itu, Leeds United, West Bromwich, dan Norwich City yang gagal dalam play-off musim lalu, sedang mempersiapkan diri dengan aktif untuk mencapai prestasi lebih baik. Selain itu, tim-tim kuat dari League One seperti Derby County, Portsmouth, dan Oxford United juga berharap dapat melangkah lebih jauh dalam persaingan ini untuk berebut tiket promosi.
Di putaran terakhir musim ini, para penggemar menyaksikan beberapa pertandingan kunci. Leeds United meraih kemenangan telak 6-0 atas Stoke City, sementara Barnsley juga menang 2-1, dengan kedua tim kini sudah mengamankan tempat promosi. Pertarungan emas ini menunjukkan semangat kompetisi di Championship, di mana Leeds United dan Barnsley tidak hanya bersaing ketat dalam perolehan poin, tetapi juga berjuang mati-matian dalam hal serangan dan pertahanan. Leeds United akhirnya mencetak 95 gol dan hanya kebobolan 30 gol, menjadi tim dengan poin terbanyak, sementara Barnsley mencetak 69 gol dan hanya kebobolan 16 gol, mencatatkan rekor pertahanan yang luar biasa.
Penyerang asal Belanda, Joël Piroe, dengan penampilannya yang menakjubkan melawan Stoke City, meraih sepatu emas musim ini. Penampilannya yang luar biasa di kandang menjadikannya sebagai topik hangat di kalangan penggemar. Sementara itu, James Trafford dari Red Wine Army mendapatkan Golden Glove berkat penampilan gemilangnya sebagai penjaga gawang, dengan 29 pertandingan yang mengesankan membuatnya sangat dipuji. Secara keseluruhan, musim Championship ini bukan hanya merupakan kompetisi untuk promosi, tetapi juga sebuah perayaan kompetisi yang menyeluruh!



