Dengan dimulainya musim NBA, kilas balik sejarah Oklahoma City Thunder sangat menarik untuk direnungkan. Setelah melewati momen-momen pahit seperti hampir meraih gelar juara, kepergian bintang-bintang, dan beberapa tahun berturut-turut tereliminasi di putaran pertama, tim ini telah mengalami proses pembangunan kembali dan kebangkitan, akhirnya menyaksikan bintang-bintang baru bersinar dan mengangkat trofi juara yang telah lama ditunggu-tunggu.
Perjalanan Oklahoma City Thunder sangat dramatis. Pada tahun 2012, mereka menantang tiga bintang Miami Heat. Meskipun berhasil meraih kemenangan di pertandingan pertama, mereka akhirnya mengalami kekalahan beruntun dan kalah dengan skor 1-4, sehingga tidak dapat mengangkat trofi juara. Dalam pertandingan final Konferensi Barat tahun 2016, Thunder sempat memimpin di kuarter ketiga, tetapi gagal akibat penampilan luar biasa Klay Thompson, dan kehilangan sosok penting seperti Kevin Durant menjadi pukulan telak bagi tim.
Meskipun Russell Westbrook tetap bersama tim dari 2016 hingga 2019, ia tidak mampu mengubah nasib tim yang terus-menerus terdepak di babak pertama. Pada tahun 2017, Thunder menyambut kedatangan Paul George, tetapi pada tahun 2019, ia memilih untuk diperdagangkan ke Clippers, membuat Thunder terpaksa berpasangan dengan Chris Paul. Dua perdagangan ini memberi Thunder banyak hak pilih, yang menjadi dasar yang baik untuk pembangunan kembali di masa depan.
Di bawah kepemimpinan CP3, penampilan musim Thunder patut dicatat, meski mereka kembali dibalikkan oleh Rockets di putaran pertama. Era pembangunan sejati dimulai pada tahun 2020, di mana tim hanya mengakhiri musim dengan 22 kemenangan. Namun, seiring berkembangnya susunan pemain muda, penampilan Thunder mencapai 40 kemenangan pada tahun 2022, menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan. Selama tahun-tahun ini, Oklahoma City Thunder telah menghadapi berbagai tantangan, dan akhirnya pada tahun 2023, mereka meraih terobosan baru dengan 57 kemenangan yang mengesankan, serta berhasil menyingkirkan Pelicans di putaran pertama. Walaupun mereka kalah dari Mavericks di putaran kedua, hal ini tetap membuat para penggemar terkesan.
Musim ini, Oklahoma City Thunder berhasil mencatatkan prestasi mengejutkan yang belum pernah terjadi sejak era sebelumnya, Seattle SuperSonics, dengan 68 kemenangan, menyamai rekor keempat tertinggi dalam sejarah NBA, dan kembali bersaing melawan Indiana Pacers di final. Meskipun di pertandingan pertama final Pacers berhasil membalikkan keadaan, Thunder menunjukkan semangat juang yang gigih, sukses kembali ke jalur yang benar di pertandingan kedua, dan perlahan menguasai ritme seri. Dalam lima pertandingan seri, kelelahan Haliburton dari Pacers menjadi titik balik, dan akhirnya Thunder berhasil merebut gelar juara di kandang mereka sendiri.
Penampilan SGA benar-benar mencengangkan, menjadi salah satu dari sedikit pemain dalam sejarah yang meraih gelar top scorer, MVP, dan FMVP sekaligus dalam satu musim, menegaskan posisi luar biasa dirinya di lapangan. Masa depan tim sangat menjanjikan, selain tiga pemain inti yang berhasil memperpanjang kontrak, Thunder yang memiliki hak atas draft juga berharap bisa menunjukkan daya saing yang lebih kuat di musim mendatang, bahkan menantang untuk meraih kejayaan beruntun.
