Dalam musim NBA yang akan datang, Oklahoma City Thunder secara bertahap membangun susunan tim yang memiliki potensi juara dengan strategi draf yang cermat dan bonus kontrak rookie, berpusat pada Shai Gilgeous-Alexander, Chet Holmgren, dan Jalen Williams. Thunder berhasil mempertahankan daya saing tim mereka melalui pengelolaan kontrak yang cerdas, menghindari kesalahan yang sama seperti yang terjadi pada perdagangan James Harden di masa lalu.
Baru-baru ini, Thunder telah menandatangani kontrak perpanjangan selama 5 tahun senilai 2,87 miliar dolar dengan Williams, ditambah dengan kontrak Holmgren selama 5 tahun seharga 2,5 miliar dolar, serta kontrak Gilgeous-Alexander selama 4 tahun senilai 2,85 miliar dolar. Total dari ketiga kontrak baru ini mencapai 8,22 miliar dolar, sebuah angka yang benar-benar mencengangkan! Mengingat banyak tim yang mengalami perpecahan akibat pajak mewah, banyak analis khawatir Thunder akan menjadi korban berikutnya.
Membahas kembali tahun 2012, Thunder kalah dari Miami Heat di final dan kemudian menghadapi masalah kontrak dengan James Harden. Saat itu, Thunder terpaksa berpisah dengan Harden, yang akhirnya menjadi MVP di tim Rockets. Kini, manajemen Thunder, Sam Presti, telah memiliki strategi pencegahan dengan mengikat inti roster mereka dengan tiga kontrak jangka panjang hingga musim 2030-31. Ini jelas menjadi salah satu kunci bagi Thunder untuk kembali meraih kejayaan.
Kekhawatiran luar mengenai masa depan Thunder terletak pada bagaimana mempertahankan kesuksesan lineup mereka, namun strategi proaktif yang diterapkan oleh Presti telah dipersiapkan dengan baik. Dia telah bekerja di belakang layar untuk menghindari jeratan pajak mewah dan memanfaatkan draft NBA untuk melakukan peningkatan. Selama bertahun-tahun, Thunder telah mengumpulkan banyak hak pilihan putaran pertama melalui perdagangan pemain-pemain seperti Russell Westbrook, Paul George, Chris Paul, dan Steven Adams, sehingga dapat membangun inti lineup di sekitar Gilgeous-Alexander.
Kesuksesan Thunder tidak hanya terletak pada kekuatan luar biasa dari Gilgeous-Alexander, Holmgren, dan Williams, tetapi juga pada kedalaman skuatnya. Para pemain peran seperti Luguentz Dort, Isaiah Hartenstein, Alex Caruso, Isaiah Joe, dan Aaron Wiggins akan memainkan peran kunci di musim 2024-25. Presti dengan cerdik memanfaatkan kontrak rookie dan struktur kontrak jangka panjang para pemain ini, sehingga memperkuat susunan tim dan membangun fondasi untuk persaingan di masa depan.
Hartenstein dan Dort adalah sosok yang tak tergantikan dalam skuad Thunder. Hartenstein menandatangani kontrak 3 tahun senilai 87 juta dolar AS dengan Thunder sebelum musim 2024-25, sementara Dort berhasil memperpanjang kontraknya dengan Thunder selama 5 tahun senilai 82 juta dolar AS setelah kontraknya berakhir, menjadikannya sebagai guard yang sangat bernilai. Arah kontrak Caruso dan Wiggins juga relatif masuk akal, mengurangi beban gaji tim dan semakin meningkatkan fleksibilitas serta daya saing tim.
Berbeda dengan banyak tim yang terjebak dalam masalah kontrak karena mengejar gelar jangka pendek, Thunder mendominasi daya saing jangka panjang dengan strategi gaji yang sangat fleksibel. Meskipun tim ini akan beroperasi melebihi batas gaji, mereka masih berada di bawah garis batas mewah pertama sebesar 8,5 juta dolar. Di tengah kekhawatiran dari luar, pasukan Presti jelas tidak akan bubar dalam jendela waktu 2-3 tahun ke depan. Sebaliknya, Thunder akan terus mengelilingi bakat dan strategi mereka, melangkah menuju kejayaan yang lebih tinggi, dan memastikan penampilan mereka yang kuat di lapangan.



