Seiring dengan terus berkembangnya tren perjalanan, Kelas Mewah Bergaya Korea semakin menjadi sorotan. Ini mencerminkan emosi dan perilaku konsumsi yang ditunjukkan oleh wisatawan dalam mengejar kemewahan. Di antara para pelancong di kawasan Greater China, permintaan terhadap hotel mewah, restoran bintang Michelin, dan layanan spa yang dipersonalisasi menunjukkan kerinduan mereka akan pengalaman yang elegan dengan sentuhan Korea. Tren ini menggabungkan budaya kemewahan Korea ke dalam perjalanan, memberikan resonansi emosional dan standar kualitas baru untuk pariwisata mewah.
Data dari berbagai platform menunjukkan bahwa minat wisatawan dari Tiongkok Daratan terhadap perjalanan ke Korea terus meningkat. Pada kuartal pertama tahun 2025, tingkat perhatian terhadap konten Hotel Bintang Lima dan Mewah Korea meningkat sebesar 21%, sedangkan minat untuk pengalaman kuliner Michelin tumbuh sebesar 37%. Pada saat yang sama, minat terhadap pertunjukan budaya Korea dan layanan kecantikan medis masing-masing meningkat sebesar 56%, 54%, dan 25%. Tren ini menunjukkan bahwa semakin banyak pelancong yang mencari pengalaman mewah dan interaksi yang tinggi.
Pertumbuhan ini terutama berasal dari kota-kota utama di Tiongkok daratan, khususnya dari segmen pembeli muda berusia 20 hingga 40 tahun yang menunjukkan bahwa perilaku belanja mereka dalam pariwisata mewah sedang berubah. Mereka lebih menghargai keterhubungan emosional dan nilai budaya, bukan hanya mengukur kemewahan berdasarkan jumlah uang atau reputasi merek. Oleh karena itu, Shinsegae Hotel Group menyadari bahwa Kelas Mewah Bergaya Korea adalah elemen kunci untuk memenuhi kebutuhan konsumen baru yang sedang berkembang ini.
Dalam hal akomodasi, tingkat pemesanan akomodasi mewah untuk wisatawan dari daratan China mengalami sedikit kenaikan, dan proporsi tamu yang mengeluarkan lebih dari 1 juta won Korea selama periode menginap juga meningkat, menunjukkan adanya permintaan yang semakin kuat terhadap pengalaman yang bernilai tinggi dan dipersonalisasi. Terutama di Taiwan, perilaku konsumsi tinggi seperti ini meningkat hingga 26,4%, semakin mengonfirmasi pentingnya resonansi emosional dan nilai budaya.
Data dari industri makanan juga menunjukkan tren pertumbuhan konsumsi, restoran Michelin bintang dua, La Yeon di Hotel Shilla Seoul, mengalami peningkatan pengunjung sebesar 8,1% dibandingkan tahun lalu, sementara restoran Cina, Eight Immortals, mencatatkan peningkatan yang lebih mencolok hingga 40,6%. Pengalaman kuliner mewah perlahan-lahan menjadi elemen inti dalam perjalanan mewah.
Selain itu, program manfaat keanggotaan Shilla menunjukkan pertumbuhan pendaftaran yang cukup signifikan di kawasan Tiongkok Besar, dengan tingkat pertumbuhan di daratan Cina bahkan mencapai 232,5%. Ini tidak hanya mencerminkan kemajuan digital, tetapi juga menunjukkan meningkatnya keinginan para pelancong untuk kembali, berharap dapat membangun hubungan jangka panjang dengan layanan hotel Korea.
Pilihan tamu dari kelompok hotel Shilla, baik itu melihat pemandangan indah Namsan dari kamar mewah, menikmati kuliner di restoran bintang Michelin dua, atau memanjakan diri dengan perawatan di pusat spa yang unik, semua ini menjadi pilihan untuk perjalanan mewah mereka, yang semakin memperkuat konsep Kelas Mewah Bergaya Korea.
Direktur Komunikasi Pemasaran Hotel Shilla, Lee Juyoung, mengungkapkan bahwa Kelas Mewah Bergaya Korea telah menjadi kata kunci bagi wisatawan di kawasan Tiongkok Besar. Wisatawan modern mengharapkan untuk mendapatkan pengalaman mewah yang beragam dan menyeluruh. Untuk memenuhi kebutuhan ini, Hotel Shilla Seoul meluncurkan serangkaian pengalaman emosional berkualitas tinggi, seperti paket Momen Abadi dan pengalaman Mabuk Kenangan, yang bertujuan untuk memberikan layanan mewah yang menyentuh hati dan terus berinovasi untuk merespons kebutuhan perjalanan yang selalu berkembang.
