YT Zhou Yinting / Orang 52 Hertz

“52 Hertz” adalah sebuah frekuensi paus yang ditemukan dua puluh tahun yang lalu di Pasifik. Suara nyanyiannya yang tampak sepi ini, luar biasa, berubah menjadi inspirasi untuk lagu yang mengharukan dan tema film, mirip dengan perjalanan sepuluh tahun yang dilewati oleh Y.T. Zhou Yinting. Dari awal dimana dia menyanyi dengan lantang tanpa menemukan teman yang sejiwa, hingga dia yakin bahwa kreativitas adalah kekuatan untuk mendorong ke depan dan menemukan kembali kelompok yang hilang. Kesulitan dan ketekunan selama sepuluh tahun akhirnya bertransformasi menjadi kekuatan untuk berubah.

Kamu sudah dengar nyanyiannya belum?

Menanti dalam kedamaian, mendapat mimpi selama satu menit.

“Satu menit di panggung, sepuluh tahun latihan di belakang layar,” tahun 2024 yang baru saja berlalu jelas adalah tahun dimana YT Zhou Yinting benar-benar bersinar — mulai dari lalu lintas yang meledak di YouTube, pertama kali menginjakkan kaki di panggung Hong Kong Coliseum yang legendaris, hingga kesibukannya sebagai sutradara film yang berkembang pesat. Seperti semua sorotan tiba-tiba tertuju padanya. Namun, momen gemilang dalam hidupnya itu sebenarnya disertai dengan berbagai kesunyian yang tak terhitung jumlahnya.

Ketika berbicara tentang perjalanan kesepian yang tak diketahui orang banyak di masa lalu, YT Zhou Yinting dengan santai berkata, “Saya tidak pernah mempertimbangkan untuk menyerah.” Di saat belum mendapatkan perhatian dan pengakuan, bukankah itu waktu di mana seseorang akan lebih mendambakan dukungan dari orang lain? Namun, YT memiliki keyakinannya sendiri: “Jika kamu mudah melepaskan karena kurangnya pendukung, maka karyamu akan selalu bergantung pada nutrisi yang diberikan orang lain; tetapi jika kamu benar-benar mencintai apa yang kamu lakukan, bahkan jika tidak ada yang mengerti atau mendukung, kamu tidak akan mudah mengucapkan kata menyerah.”

Mungkin bagi dia, fokus pada tujuan pribadi, menciptakan musik yang dia sukai, dan terus-menerus menantang diri sendiri adalah esensi sebenarnya dari mengejar mimpi. Meskipun kini dia mendapatkan pengakuan luas, dia tetap bersyukur dan menghadapinya dengan hati yang penuh terima kasih. YT berjalan di jalurnya sendiri, meskipun tak ada yang memperhatikan, dia masih cinta dengan karya-karyanya. Hanya jika hati cukup kuat, barulah seseorang bisa bertahan seperti itu.

Rencana Hidup yang Tak Pernah Berhenti

Menjaga esensi kreatifnya, tak terpengaruh oleh lingkungan eksternal, dan hanya fokus pada apa yang disukainya, itu mungkin merupakan kunci di balik pesona YT Zhou Yinting yang berhasil memikat hati publik. Namun, ketika ditanya apakah ia pernah merasa cemas seiring dengan meningkatnya popularitas? Dia mengaku tidak terlalu memikirkannya, mungkin hanya merasa sedikit beda ketika berjalan di jalan dan mulai dikenali atau bahkan disapa oleh orang lewat. “Jika kamu memandang diri sebagai selebriti, menganggap diri terpisah dari yang lain, dan merasa berada dalam lingkaran cahaya dan kemuliaan, itu baru akan menjadi tekanan untukmu. Sebaliknya, saya selalu menganggap diri sebagai orang biasa. Mungkin saya belum mencapai tingkat orang lain, atau mungkin saya tak akan pernah mengerti perasaan tersebut.”

Kepribadian yang tenang dan terkendali mungkin adalah kekuatan yang mendorongnya untuk terus maju tanpa banyak bicara, “Beberapa kreator terus mengasah dan menyempurnakan karya yang sama, mengangkat keahlian mereka ke puncak tertinggi; sementara saya ingin bereksperimen dengan berbagai media kreatif untuk melihat sejauh mana saya bisa berkiprah di berbagai bidang.” YT selalu menantang dirinya sendiri, jarang melakukan hal yang sama atau berkutat pada satu genre musik saja; dia berharap bisa terus menembus batas-batas, bukan sekadar membuat penyesuaian kecil pada jalur yang sudah ada.

Tidak terbutakan oleh kilauan ketenaran sesaat, YT Zhou Yinting tetap melihat jelas jalan yang ada di depannya, berpegang teguh pada tujuan yang telah dia tetapkan. “Pertama, saya berharap suatu hari nanti bisa kembali menginjak panggung Hong Kong Coliseum; kedua, saat ini saya sedang mengerjakan dua proyek film. Saya juga ingin belajar berbagai bahasa, berharap bisa melampaui batasan geografis untuk membawa musik saya ke pendengar di seluruh dunia,” ujar dia. Ketika ditanya alasan kenapa dia begitu gila berubah-ubah, dia menjawab, “Sebenarnya saya orangnya cukup membosankan, hidup saya monoton setiap hari. Jadi, saya ingin terus menantang diri sendiri dalam pekerjaan, mencoba menggali berbagai sisi kreativitas saya, menampilkan karya yang lebih diversifikasi.” Entah dengan ditemani kalian atau sendirian mencari sejawat yang sefrekuensi—kita semua menantikan perjalanan dekade berikutnya dari YT.

Audio yang Melesat Menembus Kesendirian

Perjalanan sepuluh tahun terasa singkat namun juga panjang, terutama dalam mencari kawan sejiwa. Kesendirian dan keraguan selalu mengikuti seperti bayangan. Berjalan sendirian di jalan kreativitas ini, YT pun mendapatkan beberapa pelajaran, “Kamu akan merasa kesepian, tapi juga akan ada saatnya orang-orang membantumu. Kamu akan menghadapi keraguan, entah itu dari orang lain atau dari diri sendiri, tapi juga akan ada saat-saat ketika kamu merasa diakui. Sama seperti saat aku menciptakan sebuah lagu yang enak didengar, tapi aku tidak akan pernah tahu apakah orang lain menyukainya sebanyak aku.”

Belajar dari kesendirian, mekar dari keraguan, dan akhirnya menyambut pertumbuhan kedua dalam hidup. Seperti yang dikatakan oleh YT, “Perjalanan kreatif selama sepuluh tahun ini selalu penuh dengan pertanyaan pada diri sendiri, selalu kesepian. Aku percaya rasa ini akan terus berulang, terus menantang meskipun mungkin harus menghadapi kegagalan yang tak berakhir.”

Bicara tentang perubahan terbesar dalam perjalanan ini, YT menyatakan bahwa perubahan itu terletak pada perasaan batinnya. Akibat kehilangan sebuah hubungan dan karir yang tengah berada di titik terendah, ia merasa kehilangan segalanya baik dalam hal asmara maupun karir, yang memaksanya untuk introspeksi diri. “Saat itu, saya menghabiskan banyak waktu untuk merenung, mempertanyakan di mana letak kesalahan dalam hidup dan nilai-nilai yang saya anut.”

Dulu, aku sering terjebak oleh waktu, keadaan, atau perasaanku sendiri, tapi sekarang aku memilih untuk hidup berdampingan dengan semua faktor lingkungan ini, dan secara mental aku merasa lebih nyaman. Meskipun begitu, dia tetap fokus pada bidang kreativitas yang sangat dia cintai, dan akhirnya semua targetnya pasti tercapai.

Semua Berawal dari Pengalaman Pribadi

Salah satu berita terpanas di YouTube baru-baru ini pastinya adalah tentang tur rutin ke sekolah-sekolah untuk melakukan pertunjukan sosial. Siapa sangka, ide brilian ini berawal dari sebuah pesan DM di media sosial. “Saya mendapatkan sebuah DM, di mana isinya seorang siswa yang tidak ingin melanjutkan sekolah. Tapi, dia bilang kalau Zhou Yinting (seorang influencer terkenal) menyuruhnya untuk tetap sekolah, dia akan lanjut. Jadi, saya memutuskan untuk memberinya kejutan. Satu tahun berlalu, siswa itu mengirimkan balasan, mengabari bahwa dia berhasil melanjutkan studinya.”

YT mengungkapkan, meski banyak yang meragukan efektivitas kegiatannya mengadakan pertunjukan sukarela di sekolah menengah, yang lebih penting baginya adalah interaksi langsung dengan para siswa. “Waktu aku masih sekolah, aku sering dibully dan nggak tahu harus minta tolong ke siapa. Oleh karena itu, aku berharap dengan kegiatan sukarela di sekolah ini, aku bisa ngobrol dan berkomunikasi dengan para siswa, membiarkan mereka untuk mengungkapkan isi hatinya. Di masa sekolah dulu, aku selalu berharap ada orang yang menarik aku dari kedalaman yang bisa membuatku tenggelam.”

Mungkin karena pengalaman hidup ini, YT memiliki kecenderungan untuk bercerita dari berbagai sudut pandang. Sebagai sutradara, penyanyi-penulis lagu, dan YouTuber, tiga peran kreatifnya itu membawa variasi dalam penampilan lagu-lagunya. “Baik itu video, tulisan, ataupun musik, tujuan utamanya tetap bercerita. Semua hal itu saling melengkapi, dan saat kamu mengeksplorasi berbagai ranah, kamu akan merasakan berbagai tingkat emosi yang berbeda. Jadi, saya juga merasa sangat beruntung bisa mencoba berbagai modus kreatif,” ucap YT dengan suara lembut namun penuh keyakinan.

Ketika berbicara tentang target hidupnya untuk dekade berikutnya, dia menyatakan harapannya untuk merasa bangga ketika melihat kembali kehidupannya di penghujung hari, bisa menyelesaikan semua yang ingin dilakukannya. “Melihat sepuluh tahun ke depan itu terlalu pendek, melihat seumur hidup membuatku lebih nyaman,” ujarnya. Hal ini langsung mengingatkan penulis pada lagunya yang berjudul “Bintang Fajar”: “Setelah mencoba sekuat tenaga, akhirnya aku dan diriku bisa menoleh kembali; mengatakan, kita percaya bersama bahwa api itu masih belum padam; meskipun harus menghabiskan seumur hidup dengan keringat dan darah, menghadapi rasa sakit dan menghadang ombak; menjadi bintang yang paling bersinar. Di sinar fajar, bersinar terang.”

Produser Eksekutif: Angus Mok
Direksi Seni: Karl Lam & Katy Tsang
Fotografer: Karl Lam, dibantu oleh John Yan
Penata Gaya: Katy Tsang, dibantu oleh Fion Lam
Videografer: Alvin Kong & Alessandria Li
Edit Video: Alvin Kong
Rambut: Milk Chan
Makeup: Matt Li
Wawancara: Daniel Chan
Perhiasan & Jam Tangan: Bvlgari
Busana: Sandro Paris, Alexander McQueen, Versace, DOLCE & GABBANA